YO IKUT KB, 2 ANAK LEBIH BAIK, RENCANAKAN JUMLAH KELUARGA ANDA - JADILAH ANGGOTA BINA KELUARGA BALITA, BKR, BKL, DAN KELOMPOK UPPKS

KB MEMANG PERLU - STOP KDRT DAN TRAFICKING

Jumat, 09 Oktober 2009

KESIAPAN REMAJA DALAM MERENCANAKAN KEHIDUPAN BERKELUARGA


Siapakah yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan kehidupan bangsa dan negara mendatang ? tentu saja generasi saat ini, sebagai penerus dan pemegang estafet kepemimpinan, satu keniscayaan hanya remaja/generasi yang berkualitas yang mampu menjawab tantangan tersebut. Kualitas generasi akan sangat ditentukan oleh kemauan dan kemampuan pengembangan potensi diri, dengan tidak menampik peran keluarga (orang tua) dan pemerintah dalam memberikan perhatian terhadap pengembangan sumber daya manusia potensial. Sekali kita melakukan kesalahan maka dampaknya akan sangat panjang dan berat bagi diri generasi muda itu sendiri, lebih jauh pada pembangunan bangsa secara menyeluruh.

Untuk membentuk generasi berkualitas perlu difahami perkembangan dan prilaku yang terjadi pada remaja, ini penting setidaknya remaja akan mampu memilah prilaku dan mampu membangun potensi diri dalam upaya memersiapkan diri sampai pada tahapan masa dewasa untuk kehidupan berkeluarga.

KONDISI FAKTUAL


TUMBUH KEMBANG REMAJA

A. Ciri-ciri Perkembangan Remaja
Menurut cirri perkembangannya masa remaja dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :
1. Masa Remaja awal (10-12 Tahun)
- Lebih dekat dengan teman sebaya
- Ingin bebas
- Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya
- Mulai berpikir abstrak
2. Masa Remaja Tengan (13-15)
- Mencari identitas diri
- Timbul keinginan untuk kencan
- Mempunyai rasa cinta yang mendalam
- Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak
- Berkhayal tentang aktivitas seks

3. Masa Remaja Akhir (16-19)
- Pengungkapan kebebasan diri
- Lebih selektif dalam mencari teman sebaya
- Mempunyai citra jasmani dirinya
- Dapat mewujudkan rasa cinta
- Mampu berpikir abstrak
Ciri-ciri perkembangan remaja tersebut perlu dipahami, agar penanganan masalah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya dapat dilakukan dengan baik.

B. Perubahan Fisik pada Masa Remaja

Terjadi pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja termasuk pertumbuhan organ-organ reroduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut :

1. Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks, seprti ;
 Terjadinya haid pada remaja putri (menarche, usia, 9-15 th)
 Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki (wet Dream, usia 12-15)

2. Tanda-tanda skes sekunder, yaitu;
 Remaja laki-laki : terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadi ereksi dan ejakulasi, dada lebih lebar, badan lebih berotot, tumbuhnya kumis, cambang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak.
 Remaja puteri ; pinggul melebar, pertumbuhan rahim dan vagina, payudara membesar, tumbuhnya rambut diketiak dan sekitar kemaluan (pubis).

C. Perubahan Kejiwaan pada Masa Remaja

Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik, yang meliputi ;

1. Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi ;
 Sensitif (mudah menangis, cemas, frustrasi dan tertawa)
 Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga (misalnya) mudah berkelahi

2. Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi;
 Mampu berfikir abstrak, senang memberikan kritik
 Ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba.

Prilaku Remaja

Masa Remaja, usia 10 – 19 tahun, merupakan masa peralihan dari anak-anak ke periode dewasa, prilaku remaja sering menjadi masalah dan topik pembicaraan, hal ini erat kaitannya dengan karakteristik perkembangan masa remaja. Sebagaimana dimaklumi, masa remaja adalah masa kurun waktu perkembangan yang berada dalam masa transisi, yaitu dari masa anak-anak ke masa dewasa. Stanley hall (1904) menyebut remaja sebagai peiode penuh badai dan stress. Menurut Hall secara khas remaja berada dalam keadaan kontradiksi dan ekstrim, misalnya; antara bersemangat penuh kegembiraan dan kelesuan, kekejaman dan sensitivitas, rajin dan kemalasan.

Sementara itu Erikson memandang pada masa ini, remaja berusaha konsisten dengan kepercayaan diri untuk mengembangkan identitas integral, prosesnya tidak mudah seringkali dihadapkan pada kendala, dan ia menyebutnya konflik identitas. Dipihak lain Margaret Mead seorang antropolog ternama mengatakan bahwa remaja tidak selalu mengalami konflik, tidak semua remaja mengalami periode kacau penuh badai dan sebagian besar remaja mampu melampaui masa ini secara sehat dan positip.

Remaja dalam menjalani kehidupan sering kali melakukan tindakan-tindakan kurang berkenan dimata orang dewasa, tapi sebenarnya itu merupakan bagian normal kehidupan seorang remaja dan merupakan bagian penting fungsi perkembangan, membantu pembentukan identitas dan untuk tumbuh sebagai orang dewasa, disini peran keluarga (orang tua) sangat penting untuk mengarahkan prilaku remaja.

Masa remaja merupakan masa persiapan memasuki kehidupan dunia dewasa yang sebenarnya termasuk kehidupan berkeluarga, kehidupan dewasa menuntut adanya kemandirian dalam berbagai segi kehidupan, oleh karena itu pada masa remaja ini terjadi tugas-tugas perkembangan untuk mempersiapkan kehidupan berkeluarga, tugas-tugas tersebut antara lain mencari dan mempersiapkan pasangan hidup, mempersiapkan pekerjaan, memperoleh pendidikan dan berbagai kompetensi yang diperlukan dalam kehidupan dewasa.

Dalam periode masa remaja ini, terjadi berbagai perubahan dalam segi fisik, psikologis , spiritual , dan sosial sebagai konsekuensi proses pertumbuhan dan perkembangan dalam masa ini. Pada masa ini terjadi proses kematangan organ-organ reproduksi (seksual), sebagai wujud kesiapan untuk menghasilkan keturunan baru. Perubahan itu disertai pula dengan berkembangnya ketertarikan kepada jenis kelamin lain yang berbeda (laki-laki kepada perempuan atau sebaliknya) atau heteroseksual. Ketertarikan ini merupakan awal dari berkembangnya “rasa cinta” di kalangan remaja, yang kemudian mendorong untuk terjadinya prilaku pacaran. Prilaku pacaran para remaja akan banyak dipengaruhi oleh cirri-ciri perkembangan cinta yang terjadi pada masa remaja, awal rasa cinta itu bermula dari pemujaan atau kekaguman kepada seseorang. Dalam fase selanjutnya kemudian berkembang menjadi apa yang disebut “cinta monyet”, yaitu adanya rasa cinta tetapi masih-masih malu-malu untuk mewujudkannya, perkembangan selanjutnya ialah apa yang disebut “steady love” atau “cinta yang mantap”, yaitu cinta yang sudah didasari oleh kemantapanpilihan, fase selanjutnya ialah “cinta ambang pernikahan”, yaitu cinta yang sudah lebih mengarah kepada kehidupan berkeluarga.

Kehidupan berkeluarga saatnya tahapan itu akan dilalui, hanya persoalannya jangan sampai terjadi karena “keterpaksaan” tanpa ada satu rencana dan kesiapan yang matang, kalau ini terjadi maka indahnya kehidupan dewasa akan nanar dalam pelukan penyesalan, sejatinya hanya remaja yang mampu mensinergikan perkembangan prilaku dalam keseharian akan mampu menapak pada kehidupan dewasa dan kehidupan berkeluarga yang ideal sesuai asa yang diinginkan.(dinar kencana)




Passive Income Abadi, tanpa target, tanpa tutup point, tanpa expired Klik disini

Mau berlangganan artikel gratis ?, masukan saja emailnya di kotak sidebar yg telah disediakan




Related Post:


Comments :

2 komentar to “KESIAPAN REMAJA DALAM MERENCANAKAN KEHIDUPAN BERKELUARGA”

good makasih yah info nya

Anonim mengatakan...
on 

Sangat bermanfaat

Anonim mengatakan...
on 

Posting Komentar

Silahkan Anda comment disini... saya comment di Blog Anda